Oleh : Kim Ruehl
Terjemahan : Han Farhani
Dari
blues sampai zydeco, dan jazz sampai hip-hop, spiritual era perbudakan tentang
perjuangan dan pemberdayaan manusia sampai nenek moyang rock n’ roll, akar musik
Amerika benar-benar dipengaruhi oleh komunitas Afrika-Amerika. Memahami sejarah,
menyediakan cara yang istimewa untuk merayakan bulan sejarah hitam daripada
melihat musik yang berkontribusi pada cerita-cerita Amerika oleh musisi dan
penulis Afrika-Amerika.
Pengaruh
musisi Afrika-Amerika dalam evolusi musik folk tidak dapat diukur. Banyak lagu
yang identik dengan perjuangan, pemberdayaan, hak azasi manusia dan kegigihan
datang dari komunitas Afrika-Amerika. Dari penyanyi folk-blues seperti Huddie
Ledbetter (a.k.a. Leadbelly) sampai artis hip-hop seperti Common, Talib Kweli,
dan the Roots, komunitas musik folk Afrika-Amerika mewujudkan perjuangan
orang-orang marjinal di Amerika.
Spiritual Budak dan Work Calls
Sepanjang
sejarah Afrika-Amerika, disertai dengan soundtrak
musik yang luar biasa. Beberapa lagu sepanjang masa tentang pemberdayaan dan
kegigihan berasal dari budak Amerika dan komunitas imigran paksa di seluruh
negeri.
Selama
ini, kebanyakan musik di antara para budak adalah serangkaian
panggilan-panggilan yang mereka buat satu sama lain di ladang.
Itulah
awalnya call-and-response
diterjemahkan oleh street peddlers
(a.k.a. criers). Lagu call-and-response
ini sering ditujukan untuk menyebarkan berita atau informasi yang mereka
lewatkan saat mereka bekerja. Musik lain saat itu berasal dari upacara
keagamaan.
Lagu-lagu
yang identik dengan penderitaan komunitas saat itu termasuk lagu-lagu rohani
seperti “We Shall Overcome,” “I Shall Not Be Moved” dan “Amazing Grace.”
“I
Try to Stay Here But My Blues Start Walkin”
Setelah
Perang Saudara berakhir dengan Proklamasi Emansipasi dan budak-budak yang baru
dibebaskan berangkat ke kota-kota utara seperti Chicago dan Detroit, yang
lainnya tetap di negara asal mereka. Mereka terus menyanyikan lagu untuk
menghadapi penderitaan, kegigihan, dan keyakinan yang telah menjadi bagian dari
sejarah Amerika.
Pada
akhir tahun 1800, pekerja Afrika-Amerika mengikuti pekerjaannya di sepanjang
jalur kereta api, membangun rel kereta api baru di pedesaan yang jauh dari
Amerika Barat. Dia bekerja di dapur dan menjajakan barang di sepanjang
jalan-jalan kota. Dia mulai bernyanyi tentang kebebasannya, tapi juga tentang
ikatan kerja yang masih dimilikinya. Pada periode inilah musik blues lahir.
Namun,
“blues” yang dimaksud pada periode tersebut adalah yang saat ini disebut “folk-blues.”
Banyak penyanyi blues-folk saat ini mendapat pekerjaan tur entertainment, rombongan vaudeville,
dan pertunjukan obat-obatan. Kemudian, saat musik country-western berhubungan
dengan kota-kota besar selama perjalanan, pemain blues mulai mengadaptasi sound mereka dengan gaya blues yang country-oriented.
Folk-Blues dan Leadbelly
Barangkali
tokoh yang paling berpengaruh pada waktu ini adalah musisi folk-blues Huddie
Ledbetter (a.k.a. Leadbelly). Leadbelly (1888-1949) menghubungkan lagu-lagu tua
gospel, blues, folk, dan musik country menjadi sound yang dia miliki. Lahir di
perkebunan Louisiana, Leadbelly pindah dengan keluarganya ke Texas saat dia
baru berusia lima tahun. Di sana, dia belajar bagaimana cara bermain gitar,
yang kemudian digunakannya untuk mengatakan kebenaran dan, dua kali,
menyelamatkannya dari hukuman penjara yang panjang.
Kali
pertama, dia menulis lagu untuk pemerintah Texas, dan memenangkan
pengampunannya. Kali kedua, dia ditemukan oleh seorang musikologis Alan Lomax,
yang keliling ke penjara-penjara selatan mencari lagu-lagu blues, spriritual,
dan lagu-lagu kerja untuk direkam. Leadbelly memberi tahu Alan dan ayahnya John
Lomax bagaimana cara dia mendapat pengampunan sebelumnya, dan dia menulis lagu
lain berjudul “Goodnight Irene.”
Lomax menggunakan lagu ini untuk ditujukan kepada pemerintah Louisiana.
Sekali
lagi, itu berhasil, dan Leadbelly diampuni dan dibebaskan.
Dari
situ, dia dibawa ke utara oleh Lomax. Hingga hari ini, artis blues, folk, rock,
dan hip-hop menganggap Leadbelly sebagai pengaruh atas genre-genre tersebut.
Folk-Blues dan Kelahiran Rock &
Roll
Yang
paling jelas, dan paling banyak dibicarakan, pengaruh dari komunitas
Afrika-Amerika adalah pengaruhnya pada blues, dan pada akhirnya, rock &
roll. Vokalis blues seperti Bessie Smith, Ma Rainey, dan Memphis Minnie
membantu mempopulerkan blues melintasi perbedaan ras waktu itu.
Blues
legend lainnya seperti Muddy Waters,
Robert Johnson, dan BB King berhasil melakukan pekerjaan itu lebih jauh lagi
karena secara langsung mempengaruhi sound
yang kemudian berkembang menjadi rock & roll, sebuah institusi Amerika. Hari-hari
ini, pemain blues seperti Keb Mo’ dan Taj Mahal mengaburkan batas-batas antara
blues, rock, dan folk dengan lagu-lagu mentah, indah, dan menular yang bahkan
sering berakar dari permainan country-western.
Tetapi
pengaruhnya tidak berhenti pada blues, juga imajinasi.
Lagu-lagu Hak Sipil
Selama
tahun 1950 sampai 1960, ketika orang-orang Afrika-Amerika di seluruh negeri
berjuang untuk persamaan hak di bawah hukum, penyanyi folk seperti Odetta,
Sweet Honey in the Rock, dan lainnya bergabung dengan Martin Luther King, Jr.,
untuk menyebarkan aksi langsung tanpa kekerasan. Mereka berdiri bersama dengan
tetangga mereka dan komunitas penyanyi folk kulit putih untuk mengajari kembali
lagu-lagu nenek moyang mereka.
Lagu-lagu
hak sipil seperti “We Shall Overcome”
dan “Oh Freedom” dinyanyikan lagi dan
lagi dalam protes dan solidaritas, membantu mengatur komunitas, dan akhirnya
memenangkan perjuangan atas persamaan hak di bawah hukum.
Kemunculan Hip-Hop
Pada
tahun 1970, merk baru musik folk mulai padat di komunitas Afrika-Amerika di
kota-kota besar seperti Chicago, New York, Los Angeles, dan Detroit. Hip-hop
meminjam ritme dari seluruh spektrum musik – dari pukulan drum kuno Afrika
hingga musik dansa kontemporer. Para artis menggunakan ritme ini dan seni
berbicara untuk mengungkapkan emosi – dari perayaan hingga frustasi – yang menjadi
karakter komunitas mereka.
Pada
tahun 1980, kelompok-kelompok seperti NWA, Public Enemy, LL Cool J, dan Run DMC
berpartisipasi dalam apa yang kemudian menjadi ledakan popularitas musik
hip-hop. Kelompok-kelompok ini membawa musik folk dari komunitas mereka ke
dalam kesadaran publik, rapping
tentang rasisme, kekerasan, politik, dan kemiskinan. Pada saat yang sama mereka
juga berbicara soal hubungan, pekerjaan, dan aspek lain dalam kehidupan
sehari-hari.
Saat
ini, dari penyanyi/penulis lagu kontemporer seperti Vance Gilbert hingga
superstar hip-hop seperti Common, musisi folk Afrika-Amerika memperkuat
pengaruhnya tidak hanya pada musik Amerika, tetapi politik, hak-hak sipil,
edukasi, opini populer, dan perkembangan sejarah bangsa kita.
Artikel asli:
https://www.thoughtco.com/history-of-african-american-folk-music-1322654
Updated November 08, 2017
0 komentar:
Posting Komentar