esok belum pasti aku 'kan perlu bernyanyi

Sabtu, 09 Juni 2018


Oleh                                  : Kim Ruehl
Terjemahan          : Han Farhani

Dari blues sampai zydeco, dan jazz sampai hip-hop, spiritual era perbudakan tentang perjuangan dan pemberdayaan manusia sampai nenek moyang rock n’ roll, akar musik Amerika benar-benar dipengaruhi oleh komunitas Afrika-Amerika. Memahami sejarah, menyediakan cara yang istimewa untuk merayakan bulan sejarah hitam daripada melihat musik yang berkontribusi pada cerita-cerita Amerika oleh musisi dan penulis Afrika-Amerika.
Pengaruh musisi Afrika-Amerika dalam evolusi musik folk tidak dapat diukur. Banyak lagu yang identik dengan perjuangan, pemberdayaan, hak azasi manusia dan kegigihan datang dari komunitas Afrika-Amerika. Dari penyanyi folk-blues seperti Huddie Ledbetter (a.k.a. Leadbelly) sampai artis hip-hop seperti Common, Talib Kweli, dan the Roots, komunitas musik folk Afrika-Amerika mewujudkan perjuangan orang-orang marjinal di Amerika.

Spiritual Budak dan Work Calls
Sepanjang sejarah Afrika-Amerika, disertai dengan soundtrak musik yang luar biasa. Beberapa lagu sepanjang masa tentang pemberdayaan dan kegigihan berasal dari budak Amerika dan komunitas imigran paksa di seluruh negeri.
Selama ini, kebanyakan musik di antara para budak adalah serangkaian panggilan-panggilan yang mereka buat satu sama lain di ladang.
Itulah awalnya call-and-response diterjemahkan oleh street peddlers (a.k.a. criers). Lagu call-and-response ini sering ditujukan untuk menyebarkan berita atau informasi yang mereka lewatkan saat mereka bekerja. Musik lain saat itu berasal dari upacara keagamaan.
Lagu-lagu yang identik dengan penderitaan komunitas saat itu termasuk lagu-lagu rohani seperti “We Shall Overcome,” “I Shall Not Be Moved” dan “Amazing Grace.”

“I Try to Stay Here But My Blues Start Walkin”
Setelah Perang Saudara berakhir dengan Proklamasi Emansipasi dan budak-budak yang baru dibebaskan berangkat ke kota-kota utara seperti Chicago dan Detroit, yang lainnya tetap di negara asal mereka. Mereka terus menyanyikan lagu untuk menghadapi penderitaan, kegigihan, dan keyakinan yang telah menjadi bagian dari sejarah Amerika.
Pada akhir tahun 1800, pekerja Afrika-Amerika mengikuti pekerjaannya di sepanjang jalur kereta api, membangun rel kereta api baru di pedesaan yang jauh dari Amerika Barat. Dia bekerja di dapur dan menjajakan barang di sepanjang jalan-jalan kota. Dia mulai bernyanyi tentang kebebasannya, tapi juga tentang ikatan kerja yang masih dimilikinya. Pada periode inilah musik blues lahir.
Namun, “blues” yang dimaksud pada periode tersebut adalah yang saat ini disebut “folk-blues.” Banyak penyanyi blues-folk saat ini mendapat pekerjaan tur entertainment, rombongan vaudeville, dan pertunjukan obat-obatan. Kemudian, saat musik country-western berhubungan dengan kota-kota besar selama perjalanan, pemain blues mulai mengadaptasi sound mereka dengan gaya blues yang country-oriented.

Folk-Blues dan Leadbelly
Barangkali tokoh yang paling berpengaruh pada waktu ini adalah musisi folk-blues Huddie Ledbetter (a.k.a. Leadbelly). Leadbelly (1888-1949) menghubungkan lagu-lagu tua gospel, blues, folk, dan musik country menjadi sound yang dia miliki. Lahir di perkebunan Louisiana, Leadbelly pindah dengan keluarganya ke Texas saat dia baru berusia lima tahun. Di sana, dia belajar bagaimana cara bermain gitar, yang kemudian digunakannya untuk mengatakan kebenaran dan, dua kali, menyelamatkannya dari hukuman penjara yang panjang.
Kali pertama, dia menulis lagu untuk pemerintah Texas, dan memenangkan pengampunannya. Kali kedua, dia ditemukan oleh seorang musikologis Alan Lomax, yang keliling ke penjara-penjara selatan mencari lagu-lagu blues, spriritual, dan lagu-lagu kerja untuk direkam. Leadbelly memberi tahu Alan dan ayahnya John Lomax bagaimana cara dia mendapat pengampunan sebelumnya, dan dia menulis lagu lain berjudul “Goodnight Irene.” Lomax menggunakan lagu ini untuk ditujukan kepada pemerintah Louisiana.
Sekali lagi, itu berhasil, dan Leadbelly diampuni dan dibebaskan.
Dari situ, dia dibawa ke utara oleh Lomax. Hingga hari ini, artis blues, folk, rock, dan hip-hop menganggap Leadbelly sebagai pengaruh atas genre-genre tersebut.

Folk-Blues dan Kelahiran Rock & Roll
Yang paling jelas, dan paling banyak dibicarakan, pengaruh dari komunitas Afrika-Amerika adalah pengaruhnya pada blues, dan pada akhirnya, rock & roll. Vokalis blues seperti Bessie Smith, Ma Rainey, dan Memphis Minnie membantu mempopulerkan blues melintasi perbedaan ras waktu itu.
Blues legend lainnya seperti Muddy Waters, Robert Johnson, dan BB King berhasil melakukan pekerjaan itu lebih jauh lagi karena secara langsung mempengaruhi sound yang kemudian berkembang menjadi rock & roll, sebuah institusi Amerika. Hari-hari ini, pemain blues seperti Keb Mo’ dan Taj Mahal mengaburkan batas-batas antara blues, rock, dan folk dengan lagu-lagu mentah, indah, dan menular yang bahkan sering berakar dari permainan country-western.
Tetapi pengaruhnya tidak berhenti pada blues, juga imajinasi.

Lagu-lagu Hak Sipil
Selama tahun 1950 sampai 1960, ketika orang-orang Afrika-Amerika di seluruh negeri berjuang untuk persamaan hak di bawah hukum, penyanyi folk seperti Odetta, Sweet Honey in the Rock, dan lainnya bergabung dengan Martin Luther King, Jr., untuk menyebarkan aksi langsung tanpa kekerasan. Mereka berdiri bersama dengan tetangga mereka dan komunitas penyanyi folk kulit putih untuk mengajari kembali lagu-lagu nenek moyang mereka.
Lagu-lagu hak sipil seperti “We Shall Overcome” dan “Oh Freedom” dinyanyikan lagi dan lagi dalam protes dan solidaritas, membantu mengatur komunitas, dan akhirnya memenangkan perjuangan atas persamaan hak di bawah hukum.

Kemunculan Hip-Hop
Pada tahun 1970, merk baru musik folk mulai padat di komunitas Afrika-Amerika di kota-kota besar seperti Chicago, New York, Los Angeles, dan Detroit. Hip-hop meminjam ritme dari seluruh spektrum musik – dari pukulan drum kuno Afrika hingga musik dansa kontemporer. Para artis menggunakan ritme ini dan seni berbicara untuk mengungkapkan emosi – dari perayaan hingga frustasi – yang menjadi karakter komunitas mereka.
Pada tahun 1980, kelompok-kelompok seperti NWA, Public Enemy, LL Cool J, dan Run DMC berpartisipasi dalam apa yang kemudian menjadi ledakan popularitas musik hip-hop. Kelompok-kelompok ini membawa musik folk dari komunitas mereka ke dalam kesadaran publik, rapping tentang rasisme, kekerasan, politik, dan kemiskinan. Pada saat yang sama mereka juga berbicara soal hubungan, pekerjaan, dan aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, dari penyanyi/penulis lagu kontemporer seperti Vance Gilbert hingga superstar hip-hop seperti Common, musisi folk Afrika-Amerika memperkuat pengaruhnya tidak hanya pada musik Amerika, tetapi politik, hak-hak sipil, edukasi, opini populer, dan perkembangan sejarah bangsa kita.

Artikel asli:

0 komentar:

Posting Komentar